Alun - Alun dan Masjid Raya Bandung

Alun - Alun dan Masjid Raya Bandung - Masjid Raya Bandung Jawa Barat yang sebelumnya di beri nama Masjid Agung didirikan pertama kali pada tahun 1812. Masjid Agung Bandung dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat kota Bandung dari Krapyak, sekitar sepuluh kilometer selatan kota Bandung ke pusat kota sekarang. Masjid ini pada awalnya dibangun dengan bentuk bangunan panggung tradisional yang sederhana, bertiang kayu, berdinding anyaman bambu, beratap rumbia dan dilengkapi sebuah kolam besar sebagai tempat mengambil air wudhlu. Air kolam ini berfungsi juga sebagai sumber air untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di daerah Alun-Alun Bandung pada tahun 1825.

Menjelang konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, Masjid Agung Bandung mengalamai perombakan besar-besaran. Atas rancangan Presiden RI pertama, Soekarno, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan total diantaranya kubah dari sebelumnya berbentuk “nyungcung” menjadi kubah persegi empat bergaya timur tengah seperti bawang.

Selain itu menara di kiri dan kanan masjid serta pawestren berikut teras depan dibongkar sehingga ruangan masjid hanyalah sebuah ruangan besar dengan halaman masjid yang sangat sempit. Keberadaan Masjid Agung Bandung yang baru waktu itu digunakan untuk shalat para tamu peserta Konferensi Asia Afrika.

Kubah berbentuk bawang rancangan Sukarno hanya bertahan sekitar 15 tahun. Setelah mengalami kerusakan akibat tertiup angin kencang dan pernah diperbaiki pada tahun 1967, kemudian kubah bawang diganti dengan bentuk bukan bawang lagi pada tahun 1970.

Berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat tahun 1973, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan besar-besaran lagi. Lantai masjid semakin diperluas dan dibuat bertingkat. Terdapat ruang basement sebagai tempat wudlu, lantai dasar tempat shalat utama dan kantor DKM serta lantai atas difungsikan untuk mezanin yang berhubungan langsung dengan serambi luar. Di depan masjid dibangun menara baru dengan ornamen logam berbentuk bulat seperti bawang dan atap kubah masjid berbentuk Joglo.

Masjid Raya Bandung, seperti yang bisa kita lihat sekarang, di Masjid ini terdapat dua buah menara kembar pada sisi kiri dan kanan masjid dengan ketinggian 81 meter yang dibuka untuk umum setiap hari Sabtu dan Minggu. Atap masjid juga diganti dari yang awalnya atap joglo menjadi satu kubah besar pada atap tengah serta atap yang lebih kecil pada kiri dan kanan masjid dan dinding masjid juga terbuat dari batu alam dengan kualitas tinggi. Sekarang luas tanah keseluruhan masjid adalah 23.448 m² dengan luas bangunan 8.575 m² dan mampu menampung kurang lebihnya sekitar 13.000 jamaah.

Sumber: http://simbi.kemenag.go.id/

0 Response to "Alun - Alun dan Masjid Raya Bandung"

Posting Komentar